News7tipikorindonesia.com. Batubara –   Warga Desa Mandarsa, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara menilai  pekerjaan renovasi jembatan gantung sepanjang 15 meter  yang diduga memakai dana ADD di desa mereka, dinilai dikerjakan asal jadi dan tidak transparan

Informasi yang diperoleh renovasi jembatan gantung yang dikerjakan oleh  dua kepala desa ini yakni Kades Mandarsa Ilyas Sitorus dan Kades Induk Rojali  dengan anggaran Rp 120 Juta  atau masing masing kades mengeluarkan anggaran sebesar Rp. 60 Juta. Menurut warga setempat renovasi pekerjaan jembatan itu bermasalah dan  tidak akan bertahan lama, hal ini terlihat dari hasil pekerjaan serta bahan yang digunakan.

“Melihat kondisinya sekarang ini, Kami menilai renovasi pekerjaan  jembatan gantung ini tidak akan bertahan lama, sebab banyak yang janggal pada kondisi jembatan, seperti besi alas jembatan yang berbunyi keras saat dilewati kenderaan  ” kata Amin warga Desa Mandarsa, Kamis. 31/08/2023

Parahnya lagi, warga tidak tahu tenaga ahli dan dari perusahaan mana yang mengerjakan, sampai menelan biaya sebesar Rp 120.Juta.  Sementara tukang atau pekerja dilokasi yang enggan disebut namanya mengatakan paling banyak pekerjaan itu hanya menelan biaya sebesar 50 Juta saja.  

“Kami minta kejanggalan pekerjaan renovasi jembatan ini segera ditindak lanjuti oleh pihak terkait. Jika dibiarkan saja, takutnya jembatan akan ambruk ke sungai, dan berbahaya bagi pengendera yang melintas ” jelas  warga

Warga juga meminta kepada ketua BPD Desa dan  Kepala  inspetorat serta Anggota DPRD Kabupaten Batubara  untuk meninjau langsung kelokasi  jembatan gantung di Desa Mandara

Sementara itu, Kades Mandarsa Ilyas Sitorus dan Kades Induk Rojali saat dikonfirmasi langsung wartawan media ini  terkait banyaknya kejanggalan dalam renovasi pengerjaan jembatan tersebut.  tidak berada ditempat. Demikian juga  ketika dikonfirmasi melalui HP tidak aktif. (susyanto /tim)