News7tipikorindonesia.com. Pematang Bandar –  Proyek yang dicanangkan oleh Balai Penyuluhan bagi Petani Pemakai Air (P3A) yang bersumber dana APBN/APBD, Tahun 2022  di Desa Kandangan Kec. Pematang Bandar Kab. Simalungun  dengan Pagu Rp. 195.000.000,-  diduga menjadi  lahan Korupsi.

Menurut pantauan DPC Tim Investigasi Pidana Korupsi Indonesia ( TIPIKOR Indonesia) Kec. Pematang Bandar Kab. Simalungun yang turun langsung ke lokasi, pekerjaan proyek Balai P3A Karya Lestari  di Daerah Java Colonisasi Desa Kandangan, menemukan adanya kejanggalan dalam pekerjaanya.. Sabtu 27/08/2022

Ketua DPC TIPIKOR Indonesia Kec. Pematang Bandar Ir. Suharto, S.Ak  kepada Media Online News7tipikorindonesia.com mengatakan tim nya yang bertugas dilapangan melihat adanya indikasi korupsi material terhadap volume pekerjaan

“Tim kami dilapangan, menemukan adanya berbagai kejanggalan  dalam melaksanakan  pekerjaan proyek itu. Kami menduga pekerjaan proyek pembangunanan jaringan irigasi sepanjang 285 M dengan Pagu  Rp.195.000.000,- tidak sesuai dengan mekanisme dan pekerjaanya. Ucap Suharto

Ditambahkanya  ” Dari catatan dan crooscek tim kami dilapangan, pekerjaan sebagaimana  yang  tertera pada plank proyek dengan waktu pekerjaan  80 hari kerja,  hanya dikerjakan dalam waktu 20 hari kerja selesai. Ini kan aneh. Ada apa ?. Selain itu Proyek irigasi yang panjangnya 285 M ini ketinggianya juga berbeda. 200 M dengan tinggi 50 Cm sedangkan 85 Meter lagi ketinggianya hanya 40 Cm. Tentu saja volumenya jadi berkurang. Demikian juga dengan pondasi irigasi diduga kuat  dikerjakan tidak sesuai dengan mekanisme pengecoran. Terangnya

 Suharto aktivis anti korupsi yang dikenal  vokal ini juga menjelaskan, besarnya selisih anggaran penggunaan pagu proyek yang dinilainya fantastis dan sudah melebihi batas selisih normal

 “ Pekerjaan yang menggunakan anggaran sebesar Rp. 195.000.000 -, ini,  menurut perhitungan tim kami, hanya menggunakan anggaran sebesar Rp.75.390,000,- dengan selisih penggunaan anggaran sebesar Rp 119.610.000,-. Ini sngat  fantastis ”

 “Kami menduga pekerjaan proyek P3A ini dikerjakan asal jadi, tidak profesional dan tidak dengan mekanisme yang tepat sesuai RAB dan peraturan. Pihak kami sudah mencoba mengkomfirmasi langsung dan menyurati Pihak P3A Karya Lestari  untuk mengklarifikasi temuan kejanggalan ini, namun sampai saat ini, belum terjawab. Untuk itu kami akan mengambil sikap tegas dengan melaporkan hasil temuan ini, ke TIPIKOR Polda Sumut,” Pungkas Suharto.  ( P. Red)